Sewaktu Musa a.s berumur tiga tahun, Fir’aun mendudukkannya dipangkuannya. Musa mengulurkan tangannya ke janggut Fir’aun kemudian mencabutnya sekaligus. Fir’aun pun marah besar dan berkata, “inilah musuhku.” Dia bermaksud untuk membunuhnya, tetapi Asiyah menenangkannya dan berkata, “Anak kecil itu belum punya pemikiran dan pengetahuan. Aku akan memberimu bukti.”
Asiyah meminta baki yang di isi kurma dan bara api. Kemudian dia memberikan bara api itu kepada Musa. Musa a.s mengulurkan tangan nya untuk mengambil kurma, tetapi seketika itu juga jibril mengalihkan nya ke arah bara, kemudian diambilnya bara tersebut dan dimasukkan ke bibirnya sehingga lidahnya terbakar. Musa menagis dengan keras sehingga kemarahan Fir’aun pun mereda.
Keanehan yang lain, ketika Musa a.s genap berumur tujuh tahun. Dia duduk bersama Fir’aun di atas ranjangnya. Tiba-tiba Fir’aun mencubitnya sehingga Musa turun dari ranjang karena marah. Dia tendang kakinya ke kaki ranjang yang berakibat dua kaki ranjang patah sehingga Fir’aun terjatuh dan hidung nya terbentur dan mengalirkan darah.
Ketika itu Fir’aun bermaksud membunuh Musa, tetapi Asiyah menenangkannya. Dia berkata, “apakah engaku tidak senang memiliki anak yang kuat ini? dia akan menjagamu dari musuh-musuhmu.” Mendengar itu, kemarahan Fir’aun pun akhirnya mereda.
Key : Kelakuan Musa di asuh Fir'aun.
Tags
Agama
